Diberdayakan oleh Blogger.

Keragaan Perikanan KBB

    Berbagai kebijakan yang telah ditetapkan dalam rangka pembangunan Perikanan Budidaya Kabupaten Bandung Barat selama ini menunjukkan hasil yang positif, baik dilihat dari luas areal, produksi budidaya maupun berkembangnya usaha sarana penunjang budidaya.

    Sebagai penjabaran dari program Pengembangan Perikanan Budidaya khususnya Ikan Air Tawar Tahun 2010 dilakukan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas yang diharapkan dapat menumbuh-kembangkan ekonomi kerakyatan berbasis agribisnis perikanan. Berdasarkan pendekatan tersebut kegiatan ini terbagi kedalam 5 (lima) sub kegiatan yang berpotensi untuk dikembangkan dalam upaya peningkatan pendapatan dan indeks daya beli masyarakat. Adapun sub kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
o Sub Kegiatan Budidaya Ikan Nila
o Sub Kegiatan Budidaya Ikan Mas
o Sub Kegiatan Budidaya Ikan Lele
o Sub Kegiatan Budidaya Ikan Patin
o Sub Kegiatan Pemberdayaan Kelompok Budidaya Hias

    Pada tahun 2009 penduduk Kabupaten Bandung Barat sebesar lebih kurang 1,5 juta jiwa dan 4012 jiwa (0,3%) diantaranya bergerak pada sub sektor perikanan yang terdiri dari 6.177 unit kja yang beroperasi di cirata dan saguling, dengan 1941 KK pembudidaya ikan dan 494 KK pengolah hasil perikanan. Umumnya pelaku usaha perikanan melakukan usahanya secara berkelompok.

    Pada Tahun 2009 terdapat lebih kurang 145 kelompok usaha perikanan dengan jumlah Rumah Tangga Produksi sebanyak 4012 KK (Tabel. 1). Sebagian besar usaha perikanan merupakan usaha keluarga bersifat turun temurun dengan teknologi budidaya yang bersifat konvensional, sehingga perlu mendapat pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan bidang perikanan.



  Kabupaten Bandung Barat secara geografis, demografis dan klimatologis sangat sesuai dalam pengembangan usaha perikanan, dimulai dari pembenihan, pendederan, pembesaran sampai pengolahan ikan. Produksi benih ikan pada Tahun 2009 sebesar 43.020.000 ribu ekor dengan nilai ekonomi sekitar Rp. 14,3 triliun, produksi ikan 27.207 Ton dengan nilai produksi sekitar Rp. 272,1 Milyar dan pengolahan ikan sekitar 63,5 ton dengan nilai produksi sekitar Rp. 12,7 Milyar.

    Sedangkan target norma gizi nasional kebutuhan konsumsi ikan sebesar 26,5 kg/kap/tahun baru dicapai sebesar 15,96 kg/kap/tahun atau 60,23%. Untuk dapat mencapai norma gizi nasional tersebut perlu dilakukan percepatan pembangunan perikanan yang meliputi seluruh aspek budidaya, pengolahan, pemasaran dan sumberdaya manusia pelaku agribisnis perikanan.

    Kabupaten Bandung Barat dikenal sebagai daerah perikanan budidaya air tawar di Jawa Barat dengan komoditas yang dipelihara sangat beragam. Di satu sisi berperan sebagai penyedia protein, dan disisi lainnya juga dapat berperan sebagai penyumbang devisa negara. Di samping itu komoditas air tawar ini juga dapat menjadi produk bernilai tambah (value added product) manakala dilakukan proses lebih lanjut. Oleh karena itu permintaan akan komoditi perikanan tertentu seperti ikan nila, patin, Lele, ikan mas dan ikan hias kini semakin banyak dibutuhkan. Munculnya perusahaan-perusahaan ikan di Jawa Barat yang memproses komoditas air tawar menjadi komoditas yang dijual baik untuk pasar dalam maupun luar negeri. Dengan demikian akan semakin banyak bahan baku yang berkualitas tinggi yang harus disediakan, hal ini berarti bahwa peluang pasar kini semakin terbuka.

   Salah satu program pembangunan perikanan di Kabupaten Bandung Barat selama periode tahun 2009-2014 ini yaitu program pengembangan kawasan perikanan berbasis komoditi potensial. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan pemberdayaan kelompok usaha perikanan rakyat yang telah berkembang di masyarakat, seperti pengembangan sentra pembenihan ikan nila di Kecamatan Gununghalu, sentra pendederan ikan nila di Cihampelas, Batujajar dan sentra pembesaran di Kolam Jaring Apung Kecamatan Cililin dan Cipeundeuy. Rencana pengembangan kawasan perikanan dengan komoditas lain rencananya akan dilaksanakan secara bertahap berdasarkan potensi lokal, daya dukung alam dan peluang pasar.

A. Permasalahan Pengembangan Budidaya Perikanan
   Berdasarkan pada kondisi pembangunan perikanan budidaya sampai pada saat ini, dapat diidentifikasi permasalahan yang dihadapi baik secara internal maupun eksternal yang secara bertahap dan terus menerus harus dapat dipecahkan melalui upaya pembangunan. Adapun kendala internal yang harus segera di pecahkan permasalahannya antara lain:
a. Teknologi pembenihan dan pembesaran untuk beberapa komoditas belum sepenuhnya dikuasai;
b. Mutu Sarana produksi dan produktifitas usaha budidaya masih relatif rendah;
c. Pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungan belum terintegrasi;
d. Lemahnya kelembagaan kelompok pembudidaya;
e. Pola Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB)  belum sepenuhnya diterapkan para pembudidaya.

   Sedangkan hambatan yang bersifat eksternal yang juga harus datasi dengan melibatkan sektor lain antara lain:
a. Belum mantapnya tata ruang lahan untuk perikanan budidaya
b. Lemahnya dukungan perbankan bagi usaha perikanan budidaya
c. Mekanisme penyuluhan belum berjalan dengan baik serta kurangnya tenaga penyuluh perikanan
d. Infrastruktur pendukung seperti telekomunikasi dan lain-lain belum memadai

B. Upaya Untuk Mengembangkan Perikanan budidaya
    Suatu hal yang paling penting dalam pengembangan perikanan budidaya adalah penetapan wilayah kawasan yang diperuntukkan bagi kegiatan perikanan budidaya yang mengacu pada prinsip kerjasama ekonomi untuk pembudidaya ikan, saat ini terdapat 6 (enam) upaya pengembangan perikanan budidaya adalah:
1. Penetapan konsep dasar kawasan perikanan budidaya
2. Pengembangan program intensifikasi
3. Pengembangan sistem perikanan budidaya terintegrasi
4. Pemberdayaan pembudidaya ikan
5. Pengembangan kegiatan perikanan berbasis budidaya dan
6. Pengembangan fungsi dan peran UPT.

C. Komoditas Unggulan
   Ada 4 komoditas unggulan untuk perikanan budidaya Kabupaten Bandung Barat antara lain ikan Mas (Cyprinus carpio) , Nila (Oreochromis nilotica), Lele (Clarias gariepenus) dan Patin (Pangasius pangasius).

1. Ikan Mas
   Ikan Mas (Cyprinus carpio) termasuk dalam genus Cyprinidae, di alam ikan mas hidup ditempat dangkal dengan arus yang tidak begitu deras, baik merupakan sungai, danau maupun pada genangan air lainnya, ikan mas ini hanya akan tumbuh baik pada tempat dengan ketinggian antara 150-1000 m dpl. Suhu air optimal yang baik untuk pertumbuhan yaitu 25ÂșC, kondisi topografi Bandung Barat sangat mendukung untuk budidaya ikan Mas saat ini ikan Mas banyak dibudidayakan di Kolam Jaring Apung (KJA) khususnya di Perairan Umum Saguling dan Cirata dan merupakan komoditas utama Kabupaten Bandung Barat.

2. Ikan Nila
   Nila (Oreochromis niloticus) banyak ditemukan di perairan yang airnya tenang seperti danau, waduk dan rawa, namun demikian ikan ini dapat pula dipelihara di kolam, baik kolam tanah maupun tambak, sawah dan karamba jaring apung (KJA). Luas wadah (tempat) pemeliharaan sangat bervariasi tergantung dari lahan yang tersedia dan kemampuan pembiayaan.
Ikan nila mempunyai toleransi yang tinggi terhadap perubahan kondisi lingkungan sehingga mudah dikembangkan. Saat ini nila banyak dikembangkan di perairan umum seperti di Cirata dan saguling.

3. Ikan Patin
   Patin (Pangasius pangasius) termasuk ikan dasar yang hidup di sungai dasar dan muara sungai dan bersifat nocturnal atau menjauhi cahaya dan bergerak aktif pada malam hari namun pada perkembangannya patin bisa dibudidayakan pada kolam tanah dan Kolam Jaring Apung (KJA) seperti yang saat ini dibudidayakan di Waduk Saguling karena ikan ini termasuk ikan yang sangat kuat terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim seperti di peraian Saguling. Daging ikan patin sangat gurih dan lezat sehingga sangat digemari oleh masyarakat.

4. Ikan Lele
   Ikan Lele (Clarias batrachus) adalah ikan air tawar yang paling populer sebagai ikan budidaya. Hal tersebut disebabkan harga yang terjangkau dan kemudahan dalam budidayanya. Banyak pembudidaya pemula yang memilih ikan ini. Ikan Lele merupakan ikan yang mendiami rawa dan sungai.ikan ini cocok dipelihara di kolam air diam, lele dapat hidup dilumpur atau dalam perairan yang lembab karena mempunyai alat pernapasan tambahan yang terdapat dalam rongga insang inilah kelebihan dari ikan lele dengan ikan yang lainnya, di Bandung Barat Kawasan budidaya lele berada di Kecamatan Ngamprah, Cipeundeuy, Padalarang dan Cihampelas, saat ini juga mulai dikembangkan pembesaran di Kolam Jaring Apung di wilayah Saguling
Selanjutnya..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

JJBCL - Ekspedisi Curug Malela

Published by matt under on 02:20 JJBCL - Curug Malela, Cililin
24/01/2009

YOOOW
Setelah sehari sebelumnya sudah menemani pertandingan terakhir penyisihan grup voli putri, HMFT vs HME, dan seminggu sebelumnya jg sudah menemani tim voli putra dan putri latihan dan tanding, maka sekarang saatnya refreshing dan jalan2.. \(^o^)/

Seingat saya ini adalah JJBCL ke-3 yang pernah saya ikuti selama di CL (agak lupa jg sih).
Sebelumnya adalah ke Curug Layur + Curug Cimahi, dan satu lagi ke Tangkuban Perahu..
hoiya, sebelumnya,, JJBCL kepanjangannya adalah Jalan-Jalan Bareng ComLabs, bukan Jalan-Jalan Bunga Citra Lestari... huahuaha... Xp

Seperti sebelumnya, acara JJBCL ini selalu menempuh medan yang menantang, menjelajah alam liar yang masih asri nan indah, yang masih belum terkotori oleh polusi dan nafsu duniawi... (!??)
Sama seperti JJBCL sebelumnya, tempat ini juga merupakan rekomendasi dari mas Nur Yanto, salah satu asisten ComLabs super senior yang memang suka bertualang, cem host jejak petualang gtu deh.. JJBCL kali ini diikuti oleh sekitar 28 orang asisten ComLabs, cukup banyak juga.

Lokasi TKP JJBCL kali ini adalah Curug Malela, yang terletak di daerah Cililin, kabupaten Bandung. FYI, utk mencapai lokasinya aja kami harus menempuh perjalanan 3,5 jam dari ODP dengan menaiki bus ukuran sedang! Bus yang kami gunakan bernama "madona", bis kacrut yang (sepertinya) shock breakernya sudah rusak sehingga ketika kami melewati jalan menuju TKP yang sangat berbatu, kepala saya benjol2 gara2 kepentok palang besi di jendela samping ketika tidurr... -____-; It's really a great place! Subhanallah... Susunan air terjun yang lebar membuatnya mirip niagara falls (walaupun blm pernah ksana jg sih, cuma liat di foto ama pelm2, salah satunya film superman djadoel..)

Setelah puas bermain di sekitar curug, kami pun menempuh perjalanan kembali menuju tempat perhentian bis. Sama seperti saat berangkat, biasanya selama perjalanan kami terbagi menjadi bbrp kloter perjalanan, dimana setiap kloter (atau geng) biasanya berjumlah 3-8 orang. Secara kebetulan di kloter saya yang merupaka kloter terakhir, ada salah satu asisten CL (inisial D) yang ternyata asma dan hampir pingsan ketika menempuh jalan pulang yang mendaki dan terjal. wew kk wew... Akhirnya ketika kami sudah sampai di jalan yang bisa dilalui kendaran, kami menemukan motor untuk mengantar si D kembali ke perhentian bis. Tetapi kesialan sang asisten rupanya belum berakhir disitu, karena kabarnya ketika melewati jalan berbatuan, motor yang ditumpanginya sempat terjungkal! Hadooh..dosa apaan sih nih orang, wakakakaka...

Sekitar jam 17.00, kami menempuh perjalanan pulang kembali dengan menaiki "the madonaz". Sepanjang jalan pulang inilah kepala saya terpentok palang di samping jendela ketika tidur, tau2 bangun udah benjol deh.. Akhirnya kami sampai di kampus ODP tercinta pada pukul 20.30 dalam keadaan hujan agak deras.


Gambar 2 - Jumawa dulu sebelum sampai di depan curug.



Gambar 3 - Bingung cari jalan balik diantara derasnya arus.



Gambar 4 - Seluruh peserta JJBCL edisi Curug Malela ^o^



Gambar 5 - The Curug

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

cililin.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sejarah Tony q rastafara

tony q rastafara


Pria asal kota Semarang Jawa Tengah, terlahir dengan nama Tony Waluyo Sukmoasih. Memulai karier bermusiknya sejak tahun 1989 dengan band Roots Rock Reggae. Biasa manggung dari kafe ke kafe atau acara pentas musik yang ada di Jakarta. Setelah bergabung dan membentuk banyak band reggae seperti Exodus Band, Rastaman Band, hingga akhirnya pada tahun 1994 membentuk band yang cukup terkenal sebagai pengusung aliran musik reggae di Indonesia pada masa itu yaitu Rastafara. Bersama Rastafara sempat merilis dua album “Rambut Gimbal” pada tahun 1996 dan “Gue Falling In Love” pada tahun 1997. Hampir semua lagu-lagu di album tersebut diciptakan sendiri oleh Tony Q,lirik lagunya kebanyakan bercerita tentang tema sosial, kemanusiaan, cinta dan tema kehidupan masyarakat sehari-hari. Salah satu lagunya yang cukup populer pada masa itu adalah ”Rambut Gimbal” sebuah istilah untuk style rambut Dreadlock dalam bahasa asing yang kemudian secara tidak langsung dijadikan istilah dalam bahasa Indonesia dan menjadi populer dikarenakannya lagu tersebut. Perbedaan Rastafara pada saat itu dengan band reggae lainnya adalah karena mereka berhasil memasukan dan memadukan unsur-unsur musik tradisional dengan gaya khas Indonesia kedalam musiknya sehingga terbentuklah musik reggae ala Indonesia yang bisa terlepas dari bayang-bayang musik reggae dunia seperti Bob Marley, UB40 atau Jimmy Cliff. Penggunaan alat-alat musik tradisional seperti Kendang sunda atau Gamelan jawa juga ikut menambah warna musik Indonesia didalam lagu-lagu Rastafara. Dan pada aransemen musiknya sepintas juga terlihat unsur-unsur musik melayu atau bahkan musik khas daerah sumatera utara dan sumatera barat. Pada tahun 1997 Rastafara memutuskan untuk vakum dalam bermusik, hingga akhirnya Tony Q memutuskan untuk membentuk band baru dengan tetap membawa nama Rastafara. Maka pada tahun 1998 terbentuklah Tony Q & New Rastafara, dengan format band additional player.

Tetapi kemudian Tony Q memutuskan untuk bersolo karier dengan tetap membawa nama bandnya Tony Q Rastafara, yang berhasil merilis album pada tahun 2000 yaitu ”Damai Dengan Cinta”. Pada album ke tiganya ini lah Tony Q mulai menapaki puncak kariernya dalam musik reggae di Indonesia, karena album inilah seorang Professor di bidang musik dari Canada memberikannya referensi untuk mengirimkan demo untuk ikut dalam ajang Bob Marley Festival di Amerika. Pihak penyelenggara Festival tersebut menyukai lagu-lagu yang ada di album tersebut dan kemudian mengundang Tony Q untuk tampil diacara tersebut pada tahun 2002, tapi sayang sekali Tony Q beserta rombongannya tidak mendapat izin visa dari Kedutaan Amerika dikarenakan alasan keamanan terkait dengan Tragedi WTC 11 September di Amerika yang terjadi berdekatan dengan rencana keberangkatan Tony Q ke Amerika. Pada tahun 2003 albumnya yang ke empat berjudul ”Kronologi” di rilis, lagu pada album tersebut merupakan kumpulan dari beberapa lagu dari album-album sebelumnya dan juga beberapa lagu yang belum sempat dirilis. Kemudian pada tahun 2005 Tony Q kembali merilis albumnya yang terbaru bertitel ”Salam Damai” dengan membawa misi dan visi yang ingin disampaikan tentang perdamaian, dalam album ini Tony Q mencoba menggabungkan musik reggae dengan unsur musik orchestra tetapi tidak lupa memasukan unsur tradisional bahkan pada album ini terdapat juga lagu-lagu dengan lirik bahasa sunda dan jawa yang semakin menambah kental unsur tradisional Indonesia dalam musik reggae. Prestasi terbaru yang diraih oleh Tony Q di penghujung tahun 2005 adalah masuknya salah satu lagu dari album ketiganya ”Damai Dengan Cinta” yaitu ”Pat Gulipat” ke dalam Album kompilasi musik dunia Putumayo World Music dengan titel ”Reggae Playground” yang rencananya akan dirilis secara Internasional pada bulan Februari 2006. Sebagai satu-satunya wakil dari benua Asia hal ini juga tidak saja mengaharumkan nama Tony Q sendiri tetapi juga nama Indonesia di mata dunia dan khususnya Musik Reggae ala Indonesia juga dapat lebih dikenal secara Internasional. TONY Q RASTAFARA OTOBIOGRAFI Nama : Tony Waluyo Sukmoasih Nama panggilan : Tony Q Nama musisi : Tony Q Rastafara Tempat/Tgl Lahir : Semarang / 27 April 1961 Album 1.Rambut Gimbal (1996), Hemagita Record/BMG 2.Gue Fallin In Love (1997), Hemagita Record/BMG 3.Damai Dengan Cinta (2000), AK Production 4.Kronologi (2003), Indonesia Rasta Production 5.Salam Damai (2005), IM Production 6.Anak Kampung (2007), Tony Q Production & 267 Records Single & Kompilasi 1.Single ”Aku Anak Kampung”, (2005) IRR Compilation Album 2.”Pat Gulipat”, (Damai dengan Cinta, 2000) Putumayo World Music Prestasi 1.Headliners ”Bob Marely Festival” ,Houston TX , USA (2002) 2.Invitation ”Legend of Rastareggae Festival”, Houston TX,USA (2003-2005) 3.Putumayo World Music Album Compilation ”Reggae Playground” (2006) ALBUM & ARTIST MANAGEMENT CV.KOTAK ATIK (IM Production) Mailing Address & Office : Jl. Pulo Asem I C No.57 RT.015 RW.001 Kel.Jati Kec.Pulogadung Kotamadya Jakarta Timur 13220 Website: www.tonyqrastafara.net E-Mail : tonyqrastafara@gmail.com Phone : 021 - 4895326 FAX : 021 – 4757005 / 021 - 4895326 Contact Person : Nino HP : 0813 1990 1982 CDMA : 68159393 Ibnu HP : 0812 921 7757 CDMA : 70335613

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

kms

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS